Hubungan Tingkat Pendidikan Dengan Pengetahuan Bidan Tentang Inisiasi Menyusu Dini
Abstract
Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dipercaya akan membantu meningkatkan daya tahan tubuh si bayi terhadap penyakit-penyakit beresiko kematian tinggi. Penerapan pelayanan asuhan kebidanan yang berkualitas sesuai dengan kompetensi perlu peningkatan dan penerapan kebidanan profesional dimana pelayanan kebidanan tersebut harus memiliki standar, prosedur dan kriteria serta aspek pendidikan. Selain aspek pendidikan yang menunjang bidan melakukan asuhannya, harus dibarengi dengan pengetahuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pendidikan dengan pengetahuan bidan tentang IMD di Puskesmas Rawat Inap Kabupaten Minahasa Utara.
Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel 52 orang dan ditentukan secara total sampling. Alat ukur yang digunakan yaitu kuesioner penelitian. Analisis data menggunakan uji Chi-Square.
Hasil uji Chi-Square didapatkan nilai x2 hitung sebesar 10,679 > x2 tabel 3,99 (pada df = 2 dan = 0,05) dengan nilai signifikan yaitu P = 0,005 yang berarti lebih kecil dari = 0,05 dengan demikian maka dapat dikatakan H0 ditolak dan Ha diterima. Kesimpulan ada hubungan yang bermakna antara pendidikan dan pengetahuan bidan tentang inisiasi menyusu dini di Puskesmas rawat inap di Kabupaten Minahasa Utara.
Berdasarkan hasil penelitian, maka disarankan untuk bidan yaitu hasil penelitian ini membuktikan adanya hubungan antara pendidikan dan pengetahuan, sehingga disarankan untuk meningkatkan pendidikan dari D I menjadi D III Kebidanan, dan D III Kebidanan menjadi D IV Kebidanan. Dan untuk Pemerintah di Kabupaten Minahasa Utara, agar dapat memfasilitasi peningkatan sumber daya manusia di bidang kesehatan, khususnya kebidanan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang optimal.