Model Rujukan Kegawatdaruratan Maternal Di Puskesmas Kota Manado Tahun 2016
Abstract
Latar Belakang : Angka Kematian Ibu (AKI) termasuk salah satu indikator penting dari derajat kesehatan masyarakat. Jumlah kematian ibu di Provinsi Sulawesi Utara tahun 2014 yaitu 58 jiwa. Jumlah kejadian kematian ibu tertinggi yaitu di Kota Manado sebesar 11 jiwa disusul Kabupaten Minahasa 6 jiwa dan Kabupaten Sangihe 6 jiwa. Adapun penyebabnya yaitu perdarahan, hipertensi dalam kehamilan, infeksi, abortus dan partus lama. Angka kematian ibu di Kota Manado tahun 2014 yaitu 11 jiwa mengalami peningkatan tahun 2015 sebesar 9% yaitu 12 jiwa. Tahun 2014 kematian ibu terjadi di Rumah Sakit 73%, di jalan menuju Rumah Sakit 18% dan di rumah 9%, sedangkan pada tahun 2015 seluruh kematian ibu terjadi di Rumah Sakit.
Tujuan : menganalisis pelaksanaan system rujukan kasus kegawatdaruratan maternal.
Metode Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatifdankualitatif. Sampel dalam penelitian ini bidan yang bekerja di Puskesmas PONED, jumlah sampel kuantitatif 59 orang sedangkan jumlah sampel kualitatif 16 orang. Tehnik pengambilan sampel kuantitatif dilakukan dengan tehnik Total sampling sedangkan tehnik pengambilan sampel kualitatif dilakukan dengan menggunakan tehnik purposive sampling yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu.
Hasil : Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan keterampilan dalam menangani kasus kegawatdaruratan maternal berdasarkan karakteristik umur, masa kerja, pengetahuan. Tidak ada perbedaan yang signifikan keterampilan dalam menangani kasus kegawatdaruratan maternal berdasarkan pendidikan.83% responden belum pernah mengikuti pelatihan PONEDserta SOP penanganan kasus kegawatdaruratan maternal belum tersedia. Penelitian ini merekomendasikanDinasKesehatan Kota Manado sebaiknya bidan yang ditugaskan di Puskesmas PONED selain diberikan pelatihan PONED juga dimagangkan di Rumah sakit, sehingga mendapatkan pengalaman dalam menangani kasus kegawatdaruratan maternal.