Eksplorasi Persepsi Remaja Tentang Seks Pranikah Pada Remaja Di Kecamatan Kema Kabupaten Minahasa Utara

  • Lumentah M. Prisca Ilmu Keperawatan, Fakultas Keperawatan Universitas Katolik De La Salle Manado, Kairagi 1 Kombos Manado, Sulawesi Utara 95000
  • Indriani Yauri Ilmu Keperawatan, Fakultas Keperawatan Universitas Katolik De La Salle Manado, Kairagi 1 Kombos Manado, Sulawesi Utara 95000
  • Asnet Leo Bunga STIK St. Carolus Jakarta
Keywords: Persepsi Remaja, Seks pranikah, Penelitian Kualitatif

Abstract

Latar Belakang: Persepsi remaja tentang seks pranikah dapat mempengaruhi tindakan remaja terhadap seks pranikah. Seks pranikah akan menimbulkan beberapa dampak kesehatan maupun sosial. Tingginya angka kejadian seks pranikah di Indonesia sehingga dianggap perlu untuk mengeksplorasi persepsi remaja tentang seks pranikah.
Metode : Metode penelitian ini menggunakan desain deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif kualitatif didasarkan pada fenomena empiris, manusia sebagai alat, menggunakan pengetahuan intuisi, deskripstif berupa kata-kata tertulis atau lisan dan bukan diperoleh dengan prosedur statistik. 12 remaja (6 Laki-Laki dan 6 Perempuan) telah berpartisipasi dalam penelitian ini yang didapat melalui teknik convenience sampling dan data dikumpulkan melalui metode Focus Group Discussion. Teori Health Belief Model mendukung analisis persepsi remaja tentang seks pranikah.
Hasil : Lima tema yang dihasilkan yaitu, pengetahuan tentang seks pranikah, dorongan melakukan seks pranikah, dampak sosial sebelum dan sesudah, perubahan fisik sekarang dan nanti dan Upaya coping remaja. Sesuai dengan konseptualisasi teori Health Belief Model bahwa ketika ada kerentanan dan bahaya dari seks pranikah dapat dimotivasi melalui pengalaman orang lain, diri sendiri dan media sosial yang didukung oleh adanya keuntungan dan kerugian dari tindakan pencegahan seks pranikah, maka remaja akan mempercayai dan melakukan tindakakan berdasarkan dengan kepercayaannya tentang seks pranikah.
Kesimpulan: Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kemungkinan untuk melakukan tindakan pencegahan pada seks pranikah dipengaruhi oleh keyakinan dan kepercayaan remaja pada seks pranikah. Maka penelitian ini dapat menjadi bahan masukkan pada PUSKESMAS sebagai pengembangan materi-materi edukasi yang sesuai dengan konteks lokal untuk menunjang progam Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR), sebagai edukasi bagi orang tua bahkan remaja dan dapat menjadi bahan pengembagan untuk penelitian selanjutnya.

Published
2018-11-05