Pemberian Biskuit Mama Rani Kepada Balita Berat Badan Kurang

  • Rudolf Boyke Purba Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Manado
  • Jufri Sineke Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Manado
  • Joice M. Laoh Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Manado
  • Yermin Tabare Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Talaud
Keywords: Mama Rani biscuits, underweight toddlers

Abstract

The period of the first thousand days of life (1000 HPK) in children is a sensitive period because the consequences for babies at this time will be permanent and cannot be corrected. Toddlers are one of the nutritionally vulnerable population groups that are most susceptible to health problems and malnutrition. The form of additional recovery food that is mostly given is biscuits because biscuits can be enjoyed by all age groups, especially toddlers and have a long shelf life and are practical to carry and can be used as a healthy and nutritious food. Biscuits can be produced from modifications of local food ingredients, namely goroho bananas, pumpkin, green beans and tuna fish. Method; This type of research is quasi experimental research (quasi experimental design) with the one group pretest posttest design. The research variables for Mama Rani biscuits and body weight. Data analysis includes univariate and bivariate analysis. The test used is the Paired T Test. Mama Rani's biscuits are made from local food ingredients, namely goroho bananas, pumpkin, green beans, tuna plus other ingredients such as milk, eggs, sugar and margarine. The nutritional content of Mama Rani biscuits per portion is 17 grams, namely energy 59.2 calories, protein 1.02 grams, fat 3.36 grams, carbohydrates 7.93 grams. Biscuits were given to undernourished toddlers in the working area of the Melonguane Public Health Center with a total sample of 30 people for 30 days of administration. The nutritional content of biscuits in each serving (50 grams) of energy is 177.6 cal, protein 3.06 grams, fat 10.08 grams, carbohydrates 23.8 grams. The results of the study found that all toddlers could finish the biscuits given. The toddler's weight before being given the biscuits was 10.1 kg and after giving it to 10.5 kg, there was an increase of 0.4 kg or 400 grams. Conclusion; There was an increase in body weight after giving Mama Rani biscuits to malnourished toddlers in the working area of the Melonguane Health Center. Recommendation; Mama Rani biscuits can be given as PMT to underweight toddlers.

References

1. Susilowati, Kuspriyanto. Gizi Dalam Daur Kehidupan. PT Refika Aditama; 2016.
2. Djamaludin, L. (2018). Pengaruh Modifikasi Pemberian Biskuit Makanan Tambahan Terhadap Pertumbuhan Anak Kurus Usia 6-18 Bulan Di Kota Makassar. Tesis. Makassar, Program Pasca Sarjana.
3. Unicef, (2019). Status Anak Dunia 2019. https://www.unicef.org/Indonesia/id/status-anak-dunia-2019.
4. Unicef, (2017) World Health Organization & The World Bank. Joint Child Malnutrition Estimates: Levels and Trends in Child Malnutrition. 35 doi:10.1093/ije/dyr050.
5. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (2018). Pedoman Perencanaan Program Gerakan Nasional Percepatan Perbaikan Gizi Dalam Rangka Seribu Hari Pertama Kehidupan.
6. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (2018). Pedoman Perencanaan Program Gerakan Nasional Percepatan Perbaikan Gizi Dalam Rangka Seribu Hari Pertama Kehidupan.
7. Nadeak. (2020). Pengaruh Pemberian Biskuit Modifikasi Daun Torbangun Dan Ikan Gabus Terhadap Berat Badan Dan Tinggi Badan Batita Gizi Kurang Kabupaten Tapanuli Utara. Tesis
8. Nadeak. (2020). Pengaruh Pemberian Biskuit Modifikasi Daun Torbangun Dan Ikan Gabus Terhadap Berat Badan Dan Tinggi Badan Batita Gizi Kurang Kabupaten Tapanuli Utara. Tesis
9. Kementerian Kesehatan RI. Panduan Penyelenggaraan Pemberian Makanan Tambahan Pemulihan Bagi Balita Gizi Kurang (Bantuan Operasional Kesehatan). Ditjen Bina Gizi dan Kesehat. Ibu dan Anak Kementeri. Kesehat. RI 1–40 (2011) doi:10.1017/CBO9781107415324.004.
10. Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Kementerian Kesehatan RI. (2018) Situasi Balita Pendek (Stunting) di Indonesia. Jendela Data dan Informasi Kesehatan.
11. Standar Nasional Indonesia. Biskuit. Badan Standarisasi Nasional; 2011.
12. Karlinda, (2018). Analisis Kandungan Zat Gizi Biskuit Crackers Tulang Ikan Tuna (Thunnus Sp) Sebagai Alternatif Perbaikan Gizi Masyarakat. Skripsi. Fakultas Kedokteran Dan Ilmu Kesehatan Jurusan Kesehatan Masyarakat Uin Makassar
13. Meiranty. (2017). Pemanfaatan Labu Kuning (Cucurbita Moschata duch) Sebagai Bahan Dasar Pembuatan Cookies. Skripsi. Universitas Negeri Makassar.
14. Oktovina, R., Wirjatmadi, B., & Adriani, M. (2015). Pengaruh pemberian makanan tambahan biskuit dan bolu tepung tempe terhadap peningkatan berat badan dan tinggi badan pada balita gizi kurang. Jurnal “Ilmiah Kedokteran,”
15. Pakhri A, Fatmawati S dan Yuniarti S, 2020. Daya Terima Dan Nilai Gizi Cake Dengan Substitusi Tepung Kacang Hijau Dan Tepung Labu Kuning. Media Gizi Pangan, Vol. 27, Edisi 2, 2020
16. Nelista, Y. and Fembi, P.N., 2021. Pengaruh pemberian makanan tambahan pemulihan berbahan dasar lokal terhadap perubahan berat badan balita gizi kurang. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 5(2), pp.1228-1234. Availableat:https://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/prepotif/article/vi ew/2426.
Published
2023-06-12
How to Cite
Purba, R., Sineke, J., Laoh, J., & Tabare, Y. (2023). Pemberian Biskuit Mama Rani Kepada Balita Berat Badan Kurang. PROSIDING SEMINAR NASIONAL, 1, 202 - 210. Retrieved from https://ejurnal.poltekkes-manado.ac.id/index.php/prosiding2023/article/view/1971

Most read articles by the same author(s)