Pengaruh Intensitas Kebisingan Terhadap Tingkat Pendengaran Nelayan Perahu Bermotor Di Desa Bitunuris Kecamatan Salibabu Kabupaten Kepulauan Talaud

  • Bongakaraeng Bongakaraeng Jurusan Kesehatan Lingkungan Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Manado
  • Marthen Lule Jurusan Kesehatan Lingkungan Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Manado
  • Yozua T. Kawatu Jurusan Kesehatan Lingkungan Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Manado
  • Ellen Pesak Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Manado
Keywords: noise, hearing, fishermen

Abstract

Continuous exposure to noise can affect hearing status and cause hearing loss i.e. deafness. The purpose of this study was to determine the effect of noise intensity on the hearing level of motorized boat fishermen in Bitunuris Village, Salibabu District, Talaud Islands Regency.This type of research is an analytical observational study with  a correlation test design. The sample in this study is a total population of 30 people who work as motorboat fishermen in Bitunuris Village, Salibabu District, Talaud Islands Regency, using sample techniques in this study based on inclusion and exclusion criteria. The instruments used are a sound level meter and an audiometer. The independent variable in this study is noise intensity, while the dependent variable is the hearing level of motorized boat fishermen. The use of the correlation test obtained the results that noise affected the hearing level of the right ear with a value of P = 0.029 and left ear with a value of P = 0.014. Advice for the Talaud Islands District government, Health Office, and Manpower Office to supervise and make efforts on occupational health and safety, especially ear health It is expected for motorized boat fishermen to be more aware of the impact caused by noise from the work environment so as to take precautionary measures. It is necessary to conduct periodic health checks, especially ear health checks, to determine the impact of noise received by fishermen who are in noisy places.

References

1. Marisdayana R. Hubungan Intensitas Paparan Bising Dan Masa Kerja Dengan Gangguan Pendengaran Pada Karyawan PT. X. Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia. 2018.
2. Suma'mur. Higene Perusahaan dan Kesehatan Kerja. Jakarta: PT Toko Gunung Agung; 2018.
3. Lumonang NP. Hubungan Bising dan Fungsi Pendengaran pada Teknisi Mesin Kapal yang Bersandar Di Pelabuhan Bitung. Jurnal e-Biomedik. 2015;3.
4. Rahmawati D. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Gangguan Pendengaran Pada Pekerja Di Departemen Mental forming dan Heat Treatment PT. Dirgantara Indonesia (PERSERO). Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah; 2019.
5. Pujirianti I. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Terjadinya Keluhan Pendengaran Subyektif yang Dirasakan oleh Masinis Kereta Api Dipo Lokomotif Jatinegara. Depok: Universitas Indonesia; 2018.
6. Sari IP. Studi Aplikasi Alat Pelindung Diri Sebagai Faktor Risiko Gangguan Pendengaran Karyawan Unit Produksi PT. Semen Tonasa. FKM Unhas.
7. Permaningtyas LD. Hubungan Lama Masa Kerja Dengan Kejadian Noise- Induced Hearing Loss Pada Pekerja Home Industry Knalpot Di Kelurahan Purbalingga Lor. Mandala of Health. 2011;5.
8. Eryani YM. Hubungan Intensitas Kebisingan, Durasi Paparan Dan Penggunaan Alat Pelindung Diri Dengan Gangguan Pendengaran Akibat Bising Pada Karyawan PT. Bukit Asam (Persero) Tbk Bandar Lampung. Bandar Lampung: Universitas Lampung; 2019.
9. Pearce EC. Anatomi Dan Fisiologi Untuk Paramedis. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama; 2019.
10. Rambe AYM. Gangguan Pendengaran Akibat Bising. Fakultas Kedokteran Bagian Ilmu Penyakit Telinga Hidung Tenggorokan, Universitas Sumatera Utara. 201.
11. Ilmi Z. Hubungan Tingkat Kebisingan Dengan Gangguan Pendengaran Pada Pekerja Bagian Produksi Di PT Semen Padang. Padang: Universitas Andalas; 2019.
12. Primadona A. Analisis Faktor Risiko Yang Berhubungan Dengan Penurunan Pendengaran Pada Pekerja Di PT. Pertamina Geothermal Energy Area Kamojang. Depok: Universitas Indonesia; 2020.
13. Kusman A. Hubungan Antara Kebisingan dengan Gangguan Pendengaran pada Pekerja Penggilingan Beras. Fakultas Kedokteran Unswagati Cirebon.
14. Nasrin SM. Teknik Pengukuran dan Pemantauan Kebisingan di Tempat Kerja: Pusat Kajian dan Terapan Keselamatan an Kesehatan Kerja, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia; 2021.
15. Akbar R. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Gangguan Pendengaran Pekerja Unit Utilities PT.Pertamina (Persero) Refinery Unit Vi Balongan. Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah 2019.
16. Asrun A. Faktor-Faktor Risiko yang Berhubungan dengan Kejadian Gangguan Pendengaran pada Karyawan Tambang. FK UHO.
17. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi PER-13/MEN/X/2011 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika dan Faktor Kimia di Tempat Kerja.
18. Armawan LVA. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Keluhan Pendengaran Subyektif Pada Pekerja Bagian Produksi PT. P&P Lembah Karet. Padang: Universitas Andalas; 2019
19. Budiono AMS. Bunga Rampai Hiperkes dan Keselamatan Kerja. Semarang: Universitas Diponegoro; 2021.
20. Bangsawan M. Analisis Karakteristik Pekerja Dengan Gangguan Ketulian Pekerja Pabrik Kelapa Sawit. Keperawatan. 2018;X(2).
21. Chandra DB. Pengantar Kesehatan Lingkungan. Jakarta: EGC; 2018.
22. Akbar R. Analisis Hubungan Dosis Pajanan Bising Dengan Pendekatan L Equivalent Dan Penurunan Pendengaran Pekerja Divisi Produksi PT. Master Wavenindo Label. Depok: Universitas Indonesia; 2021.
23. Notoatmodjo S. Metodologi Penelitian Kesehatan. Revisi ed. Jakarta: PT. Rineka Cipta; 2020.
24. Ulfami M. Hubungan Intensitas Kebisingan dan Karakteristik individu dengan stres Akibat Kerja Pada Pekerja Bagian Produksi PT Lembah Karet Padang Tahun 2016: Universitas Andalas; 2021.
25. Astari NLI. Uji Diagnostik Hhie-S Versi Indonesia Untuk Skrining Gangguan Pendengaran Usia Lanjut. Denpasar: Universitas Udayana; 2021.
26. Soepardi. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala & Leher Edisi Keenam. Jakarta: Balai penerbit FKUI; 2022.
27. Ballenger JJ. Peyakit Telinga, Hidung, Teggorok, Kepala, dan Leher Jilid Dua edisi 13. Jakarta: Binarupa Aksara; 2018.
28. Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No KEP 51/MEN/1999 tentang Nilai ambang Batas Fisika di Tempat Kerja.
29. S SN. Faktor Yang Berhubungan Dengan Timbulnya Gangguan Pendengaran Akibat Bising Pada Tenaga Kerja Di PT. PLN Wilayah Sulselrabar Unit PLTD Pembangkitan Tello Makassar. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin Makassar. 2019.
30. Ibrahim H. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Keluhan Gangguan Pendengaran Pada Tenaga Kerja Bagian Produksi PT. Japfa Comfeed Indonesia, Tbk. Unit Makassar Tahun 2018. Al-Sihah. 2016;VIII.
31. Djojodibroto DR. Kesehatan Kerja di Perusahaan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama; 2021.
32. Bashirudin J. Program Konservasi Pendengaran pada pekerja yang Terpajan Bising Industri. Majalah kedokteran Indonesia. 2019;59:14-9.
33. Rahayu P. Faktor Yang Berhubungan Dengan Gangguan Pendengaran Pada Pekerja Yang Terpapar Bising Di Unit Spinning I PT. Sinar Pantja Djaja Semarang. Universitas Negeri Semarang. 201;5.
34. Tarwaka. Ergonomi K3 dan Produktivitas. Surakarta: Uniba Press; 2020.
35. Yuniarsih U. Hubungan Penggunaan Apd Telinga Dengan Gangguan Pendengaran Pada Pekerja Pabrik Di PT. Sintang Raya Kabupaten Kubu Raya. Kesehatan lingkungan Poltekkes Kemenkes Pontianak. 2019;8.
Published
2023-06-12
How to Cite
Bongakaraeng, B., Lule, M., Kawatu, Y., & Pesak, E. (2023). Pengaruh Intensitas Kebisingan Terhadap Tingkat Pendengaran Nelayan Perahu Bermotor Di Desa Bitunuris Kecamatan Salibabu Kabupaten Kepulauan Talaud. PROSIDING SEMINAR NASIONAL, 1, 188 - 194. Retrieved from https://ejurnal.poltekkes-manado.ac.id/index.php/prosiding2023/article/view/1969

Most read articles by the same author(s)