Inovasi Perawatan Penyakit Tidak Menular Pada Lansia Dalam Menjaga Keseimbangan Dan Kecepatan Berjalan
Abstract
Non-infectious disease is not caused by transmission of vectors, viruses, or bacteria but is more caused by behavior and lifestyle. The risk that occurs in the elderly of this non-communicable disease is Osteoporosis is one of the problems that are strongly felt by the elderly. To maintain balance and walking speed, there are often problems because they cannot walk alone and must use a cane to maintain balance and speed. Health workers in several puskesmas in Manado City say that this non-communicable disease often occurs in the elderly, and one of the risks of non-communicable diseases is less consumption of foods that are high in calories and high in protein. The purpose of the study is to identify how the innovation of non-communicable disease (NCD) care in the elderly helps maintain balance and walking speed at the puskesmas working area of the Manado City Health Office. The research method used is qualitative and is presented in an exploratory and descriptive manner. The main informants are 4 elderly people; the triangulation informants are 4 PTM (Non-communicable Diseases) Program holders; and 1 person is Kasie Eradication of Non-communicable Diseases in the Manado City health area. Data collection was conducted through in-depth interviews, observations using checklists, and validation studies. The results showed that Inovasi's treatment of non-communicable diseases in the elderly has not been optimal for maintaining balance and walking speed.
References
2. Keseimbangan Pada Lansia. Universitas’ Aisyiyah Yogyakarta. Google Scholar
3. Coklat, R. T., Kiely, D. K., Bharel, M., & Mitchell, SL (2012). Sindrom Geriatri Pada Orang Dewasa Tunawisma yang Lebih Tua. Jurnal Penyakit Dalam Umum, 27(1), 16–22. Google Cendekia
4. Penurunan Resiko Jatuh Pada Lansia Di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 3 Margaguna Jakarta Selatan. Uin Syarif Hidayatullah Jakarta: Fakultas Kedokteran Dan Ilmu Kesehatan, 2017. Google Scholar
5. Hindriyastuti, S., & Zuliana, I. (2018). Hubungan Tingkat Stres Dengan Kualitas Tidur Lansia Di Rw 1 Desa Sambung Kabupaten Kudus. Jkm (Jurnal
6. Kesehatan Masyarakat) Cendekia Utama, 6(1), 91–102. Google Scholar
7. Huang, AR, Mallet, L., Rochefort, CM, Eguale, T., Buckeridge, DL, & Tamblyn, R. (2012). Jatuh Terkait Obat Pada Orang Tua. Obat-obatan & Penuaan, 29(5), 359–376. Google Cendekia
8. Ivanali1, K., Amir, T. L., Munawwarah1, M., & Pertiwi, A. D. (2021). Hubungan Antara Aktivitas Fisik Pada Lanjut Usia Dengan Tingkat Keseimbangan. Google Scholar
9. Kongsuk, J., Brown, DA, & Terluka, CP (2019). Stabilitas dinamis selama peningkatan kecepatan berjalan terkait dengan keseimbangan kepercayaan orang dewasa yang lebih tua:
10. Studi Percontohan. Kiprah &; Postur, 73, 86–92. Google Cendekia
11. Lee, HKM, & Scudds, RJ (2003). Perbandingan keseimbangan pada orang tua dengan dan tanpa gangguan penglihatan. Usia Dan Penuaan, 32(6), 643–649. Google Cendekia
12. Pieruccini-Faria, F., Montero-Odasso, M., & Hausdorff, JM (2020). Kiprah Variabilitas Dan Risiko Jatuh Pada Orang Dewasa Yang Lebih Tua: Peran Fungsi Kognitif. Di Air Terjun Dan Kognisi Pada Orang Tua (hlm. 107–138). Pegas. Google Cendekia
13. Pradana, A. A. (2018). Pemanfaatan Teknologi Pendamping (Assistive Technology) Bagi Kemandirian Penderita Demensia [The Utilization Of Assistive Technology For Independency Of Dementia’s Patients]. Nursing Current: Jurnal Keperawatan, 5(1), 23–32. Google Scholar
14. Pramadita, A. P., Wati, A. P., & Muhartomo, H. (2019). Hubungan Fungsi Kognitif Dengan Gangguan Keseimbangan Postural Pada Lansia. Diponegoro Medical Journal (Jurnal Kedokteran Diponegoro), 8(2), 626–641. Google Scholar
15. Pangeran, MJ, Wu, F., Guo, Y., Robledo, LM
16. G., O'donnell, M., Sullivan, R., & Yusuf, S. (2015). Beban Penyakit Pada Orang Tua Dan Implikasinya Bagi Kebijakan Dan Praktik Kesehatan. Lanset, 385(9967), 549–562. Google Cendekia
17. Sari, G. D., & Azizah, A. (2022). Analisis Kualitas Hidup Kesehatan Gigi Dan Mulut Pada Lansia (Tinjauan Pada Pensiunan Pns Pemko Banjarmasin). AnNadaa: Jurnal Kesehatan Masyarakat (E-Jurnal), 9(1), 66–72. Google Cendekia
18. Setiorini, A. (2021). Kekuatan Otot Pada Lansia. Jurnal Kedokteran Universitas Lampung, 5(1), 69–74. Google Scholar
19. Smith-Ray, R. L., Makowski-Woidan, B., & Hughes, SL (2014). A Acak Uji Coba Untuk Mengukur Dampak Intervensi Pelatihan Kognitif Berbasis Komunitas Pada Keseimbangan Dan Kiprah Pada Orang Dewasa Kulit Hitam Utuh Secara Kognitif. Pendidikan &;Perilaku Kesehatan, 41(1_Suppl), 62-69 detik. Google Cendekia
20. Susanti, N. (2014). Vaksinasi Lansia Upaya Preventif Meningkatkan Imunitas Akibat Proses Penuaan. El-Hayah: JurnalBiologi, 4(2), 75–80. Google Scholar
21. Tristanto, A. (2020). Dukungan Kesehatan Jiwa Dan Psikososial (Dkjps) Dalam Pelayanan Sosial Lanjut Usia Pada Masa Pandemi Covid-19. Sosio Informa: Kajian Permasalahan Sosial Dan Usaha Kesejahteraan Sosial, 6(2), 205–222. Google Scholar
22. Van der Putten, G., De Baat, C., De Visschere, L., & Schols, J. (2014). Kesehatan Mulut yang Buruk, Sindrom Geriatri Baru yang Potensial. Gerodontologi, 31, 17–24. Google Sarjana
23. Van Het Reve, E., Silveira, P., Daniel, F., Casati, F., & De Bruin, E. D. (2014). Pelatihan Keseimbangan Kekuatan Berbasis Tablet Untuk Memotivasi Dan Meningkatkan Kepatuhan Untuk Berolahraga Pada Orang Tua yang Hidup Mandiri: Bagian 2 Dari Uji Coba Eksplorasi Praklinis Fase II. Jurnal Penelitian Internet Medis, 16(6), E3055. Google Cendekia
24. Wijayani, N. K. W., Wahyudi, A. T., & Darmawijaya, I. P. (2022). Keseimbangan Dinamis Dengan Kecepatan Berjalan Pada Lansia Di Banjar Celuk Buruan Gianyar. Journal Of Innovation Research And Knowledge, 2(4), 2097–2104. Google Scholar
25. Yani, F., St, S. S. T., Fis, M., Khotimah, S., & Fis, M. (2020). Perbedaan Pengaruh 12 Balance Exercise Dan Ankle Strategy Exercise Terhadap Keseimbangan Dinamis Lansia: Metode Narrative Ulasan. Google Cendekia