Community Stigma and Family-Based Education Efforts Regarding Leprosy
Community Stigma and Family-Based Education Efforts Regarding Leprosy
Abstract
Latar Belakang : Kusta adalah penyakit yang sangat berdampak besar baik untuk penderita maupun masyarakat di sekitar. Tujuan : untuk mengeksplorasi persepsi (stigma) masyarakat terhadap penyakit kusta. Metode : Desain mixed method: multistage. Penelitian dimulai dengan pengumpulan data kualitatif yaitu dengam in-depth interview kemudian dilanjutkan dengan pengembangan program edukasi dan uji eksperimen program edukasi dalam memperbaiki stigma negatif masyarakat. Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Sumompo, Lingkungan 3, Kec. Tuminting. Terdapat 14 partisipan pada wawancara dan 32 partisipan pada tahap eksperimen. Data kualitatif di analisis secara tematik sedangkan data kuantitatif dianalisis secara deskriptif komparasi. Hasil : Data kualitatif didapatkan adanya 2 tema yaitu stigma negatif dan stigma positif. Hasil analisis data kuantitatif diperoleh nilai rata-rata stigma 29,09 mengalami penurunan sesudah dilakukan intervensi program edukasi berbasis keluarga menjadi rata-rata 17.82 dengan ρ Value = 0,001. Kesimpulan : Stigma di masyarakat terbagi menjadi stigma negatif dan positif. Stigma negatif dapat berdampak pada hubungan interaksi dalam masyarakat. Program Edukasi berbasis keluarga efektif dalam menurunkan stigma masyarakat tentang penyakit kusta terbukti efektif dan dapat digunakan oleh tenaga kesehatan dan kader desa dalam mengedukasi masyarakat.
Kata Kunci : Kusta; Stigma masyarakat; Persepsi; Edukasi berbasis keluarga
Background: Leprosy is a disease that hugely impacts both sufferers and the surrounding community. Objective: This research aims to explore the public's perception (stigma) towards leprosy—method: Mixed method design: multistage. The research began with collecting qualitative data, namely through in-depth interviews. Then it continued with the development of educational programs and experimental testing of academic programs to improve negative stigma in society. This research was conducted in Sumompo Village, Ward 3, Kec. Tuminting. There were 14 participants in the interview and 32 participants in the experimental stage. Qualitative data is analyzed semantically while quantitative data is analyzed comparatively descriptively. Results: Qualitative data showed that there were 2 themes: negative stigma and positive stigma. The results of quantitative data analysis showed that the average stigma value was 29.09, which decreased after the family-based educational program intervention to an average of 17.82 with ρ value = 0.001. Conclusion: Stigma in society is divided into negative and positive stigma. Negative stigma can have an impact on interactions in society. Family-based education programs are effective in reducing community stigma about leprosy and have been proven effective and can be used by health workers and village cadres to educate the community.
Keywords: Leprosy; Community stigma; Perception; Family-based education
References
2. WHO. Fact Sheets: Leprosy. WHO. 2023 Jan 27; Available from: https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/leprosy
3. Setyowati K. Analisa faktor yang mempengaruhi stigma pada penderita kusta. kaos gl dergisi. 2022; 8(75).
4. Kemenkes RI. Data kusta kabupaten-kota awal tahun 2022. Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes. Available from: https://p2pm.kemkes.go.id/storage/informasi-publik/content/informasi-publik_18_20220718073519.pdf
5. FKUI. Warga sulut didorong tidak ragu berobat demi memberantas kusta. FKUI. 2022. Available from: https://fk.ui.ac.id/infosehat/warga-sulut-didorong-tidak-ragu-berobat-demi-memberantas-kusta/#:~:text=Sepanjang 2021%2C tingkat penemuan kasus,32%2C72 per 100.000 penduduk.
6. Peters RMH, Dadun, Van Brakel VWH., Zweekhorst MBM, Damayanti R, Bunders JF., & Irwanto. The Cultural validation of two scales to assess social stigma in leprosy. plos neglected tropical diseases. 2024; 8(11). https://doi.org/10.1371/journal.pntd.0003274
7. Lamonge AS, Baua ME. Development and evaluation of web-based Self-care Management Health Education e-Learning Program for type 2 diabetes patients: A pilot study. Enfermería Clínica. 2023 Mar 1;33:S27-32.
8. Umam RN. Pendekatan Konseling Lintas Budaya Dalam Mengatasi Stigma Negatif Terhadap Kelompok Minoritas Gender Calabai. Egalita Jurnal Kesetaraan Dan Keadilan Gende. 2021; 16(2): 17–30. https://doi.org/10.18860/egalita.v16i2.12911
9. Hannan M, Hidayat S, & Nirmala SM. Stigma Masyarakat terhadap Penderita Kusta di Kecamatan Batuputih Sumenep. Wiraraja Medika : Jurnal Kesehatan. 2021; 11(2), 86–92. https://doi.org/10.24929/fik.v11i2.1658
10. Sa’diyah H, & Arsi AA. Diskiriminasi Sosial pada Eks Penderita Kusta di Lingkungan Masyarakat. Solidarity. 2022; 11(2): 182–191.
11. Astriningrum R, Triestianawati W, & Menaldi SL. Kualitas Hidup Pasien Kusta. Majalah Ilmiah Resmi Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit Dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI). 2020; 40(1), 28–34.
12. Gunawan H, Achdiat PA, & Rahardjo RM. Tingkat pengetahuan penyakit kusta dan komplikasinya pada siswa sekolah menengah atas negeri Jatinangor. Dharmakarya. 2018; 7(2): 101–105. https://doi.org/10.24198/dharmakarya.v7i2.19379
13. Pribadi T. Stigmatisasi Penderita Kusta di Desa Sidodadi Asri Banjar Agung Lampung Selatan. Jurnal Kesehatan Holistik. 2020; 10(4), 7–12.
14. [30] Maulana N. Pencegahan dan Penanganan Hipertensi Pada Lansia. Jurnal Peduli Masyarakat. 2022; 4(1), 163-168. https://doi.org/10.37287/jpm.v4i1.992
15. [31] Soviarni S, & Rosiska M. Pengaruh Edukasi Berbasis Keluarga Terhadap Diet Penderita Hipertensi Di Wilayah Kerja Puskesmas Sungai Penuh. Journal of Nursing and Health. 2022; 7(1): 25-38. https://doi.org/10.52488/jnh.v7i1.158
16. Mananggel S, Lamonge A, Polii G. Program Edukasi Berbasis Keluarga Dalam Meningkatkan Dukungan Keluarga Pada Lansia Dengan Hipertensi. Lasalle Health Journal. 2023 Nov 30;2(2):77-83.
17. Yudita SP, Rosa A, Jamilus. Perancangan Promosi Wisata Budaya Kabupaten Tanah Datar dalam Media “Booklet”. Jurnal Desain Komunikasi Visual. 2013; 1(2). https://doi.org/10.24036/dekave.v1i2.1049
18. Nasrul N, Zainul Z, Hafid F, & Taqwin T. Manfaat media flipchart dan spanduk dalam perilaku kesehatan 1000 hpk di sulawesi tengah. media kesehatan masyarakat indonesia. 2018; 14(1), 52. https://doi.org/10.30597/mkmi.v14i1.1870
19. Sarnoto AZ. Komunikasi Efektif pada ‘Anak Usia Dini dalam Keluarga Menurut Al-Qur’an. Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini. 2022; 6(3). doi: 10.31004/obsesi.v6i3.1829
20. Rohmani N & Utari D. Pemberdayaan Masyarakat melalui Pelatihan Komunikasi Efektif bagi Kader Posyandu. Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat. 2020; 5(1): 167-174. https://doi.org/10.30653/002.202051.271
Susanto, RA, Rigianti, HA. Pengaruh Ekstrakurikuler Karawitan Terhadap Rasa Cinta Budaya Jawa. Khazanah Pendidikan-Jurnal Ilmiah Kependidikan (JIK). 2023; 17 (2): 247-256
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.