UJI TOKSISITAS FRAKSI DAUN BELALAI GAJAH (Clinacanthus nutans) MENGGUNAKAN METODE DENGAN BRINE SHRIMP LETHALITY TEST (BSLT)
Abstract
Secara tradisional masyarakat Indonesia menggunakan Daun Belalai Gajah untuk menurunkan glukosa darah. Ektrak etanol Daun Belalai Gajah (Clinacanthus nutans) memiliki efek antidiabetes melalui peningkatan GLUT4. Persyaratan suatu tanaman dapat dikembangkan sebagai obat yaitu dengan menggunakan uji toksisitas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efek toksisitas fraksi Daun Belalai Gajah terhadap larva udang (Artemia salina Leach.). Jenis penelitian ini adalah eksperimental dengan post test only control group design. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT). Ekstrak dibuat dengan cara maserasi dengan menggunakan pelarut etanol 96% kemudian difraksinasi dengan pelarut n-Heksan dan etil-asetat. Uji toksisitas dilakukan dengan menggunakan larva udang yang berumur 48 jam. Seri konsentrasi yang digunakan pada penelitian ini adalah 1000 µg/mL, 100 µg/mL, 10 µg/mL, 1 µg/mL dan DMSO (sebagai kontrol negatif). Efek toksik ekstrak diidentifikasi dengan persentase kematian larva udang menggunakan analisis probit untuk mengetahui nilai LC50. Suatu ekstrak dikatakan toksik apabila nilai LC50 < 1000 µg/mL. Hasil penelitian menunjukkan fraksi Daun Belalai Gajah bersifat toksik pada larva udang (Artemia salina Leach.) dengan nilai LC50 fraksi n-Heksan 121,648288 µg/mL, fraksi etil-asetat 21,5934482 µg/mL dan fraksi air 270,70358 µg/mL.