PERBEDAAN KADAR HAEMOGLOBIN (HB) DAN MORFOLOGI ERITROSIT SEBELUM DAN SETELAH HEMODIALISA TERHADAP PENDERITA GAGAL GINJAL KRONIS (GGK)

  • Maruni Wiwin Diarti Poltekkes Kemenkes Mataram
  • Yunan Jiwintarum Poltekkes Kemenkes Mataram
  • Ersandhi Resnhaleksmana Poltekkes Kemenkes Mataram
  • Urip Urip Poltekkes Kemenkes Mataram
  • Carolin Carolin Poltekkes Kemenkes Mataram
Keywords: Gagal Ginjal Kronis, Hemodialisa, Kadar Hb, Morfologi Eritrosit

Abstract

Gagal ginjal merupakan kondisi dimana ginjal mengalami kerusakan dan penurunan fungsi ginjal. Penderita GGK biasanya mengalami anemia akibat penurunan fungsi ginjal. Parameter untuk pemeriksaan anemia adalah pemeriksaan darah lengkap dan morfologi eritrosit pada hapusan darah tepi sebagai konfirmasi. Hemodialisa rutin dilakukan sebagai terapi dalam membantu fungsi ginjal. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan kadar haemoglobin (Hb) dan morfologi eritrosit sebelum dan setelah hemodialisa terhadap penderita Gagal Ginjal Kronis (GGK). Penelitian ini menggunakan metode Observasional Analitik dengan pendekatan cross sectional. Penderita GGK akan dilakukan pemeriksaan darah lengkap dan hapusan darah tepi, kemudian dilakukan analisis menggunakan uji Wilcoxon. Penelitian ini menggunakan 31 sampel dan didapatkan bahwa ratarata kadar Hb sebelum hemodialisa adalah 8,6 g/dL dan rata-rata setelah hemodialisa yaitu 9,1 g/dL. Morfologi eritrosit yang ditemukan yaitu Normokromik normositik, normokromik normositik poikilositosis, dan normokromik normositik anisopoikilositosis.

Published
2024-10-31
Section
Articles