Pengaruh Status Ekonomi Keluarga Terhadap Jumlah Anak dan Jarak Kelahiran Di Jawa Tengah (Analisis Data SDKI 2017)

Syifa Sofia Wibowo

doi:10.47718/jib.v11i1.2146

Syifa Sofia Wibowo Universitas Dian Nuswantoro http://orcid.org/

DOI: https://doi.org/10.47718/jib.v11i1.2146

Keywords: Status Ekonomi, Jumlah Anak, Jarak Kelahiran, SDKI 2017

Abstract

Latar Belakang: Keberhasilan program kesehatan ibu sangat ditentukan oleh Angka Kematian Ibu (AKI). Angka Kematian Ibu di Indonesia adalah 305 per 100.000 kelahiran hidup menurut data statistik terbaru dari tahun 2015, yang masih jauh lebih tinggi daripada target MDGs yaitu 102 per 100.000 kelahiran hidup. Ibu hamil dengan resiko tinggi dapat disebabkan oleh kehamilan terlalu banyak dan terlalu dekat. Faktor pendukung terjadinya ibu hamil berisiko tinggi yaitu status ekonomi keluarga. Tujuan Penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah faktor ekonomi, khususnya di Jawa Tengah, mempengaruhi paritas ibu. Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan informasi dari SDKI 2017 dan merupakan studi observasional. Metodologi penelitian yang digunakan adalah cross sectional. Sebanyak 4.446 data menjadi sampel penelitian, yang diambil dari populasi penelitian dengan teknik pengambilan sampel yaitu total sampling. Hasil Penelitian: hasil analisis univariat menunjukkan usia ibu rata-rata 40 tahun dan pendidikan ibu rata-rata tidak lulus SMP. Temuan analisis bivariat menunjukkan bahwa di Jawa Tengah, status ekonomi secara signifikan mempengaruhi jumlah anak dan jarak kelahiran (p-value = 0,000 dan 0,000). Kesimpulan: status ekonomi memiliki pengaruh pada jarak dan jumlah kelahiran ibu di Jawa Tengah. Hal ini terjadi karena rendahnya pendidikan ibu (tidak lulus SMP), yang menyebabkan ibu mengetahui reproduksi sehat dan terencana.

Downloads

Download data is not yet available.

References

1. Kementerian Kesehatan RI. Profil Kesehatan Indonesia 2020. Kementerian Kesehatan RI Indonesia; 2021 p. i–239.
2. Cahyono EB. Pengaruh Faktor Karakteristik Wanita Usia Subur Dan Pasangannya Terhadap Jarak Kelahiran Antara Anak Pertama Dengan Kedua Di Indonesia (Analisis Data SDKI 2017). Jurnal Keluarga Berencana. 2022;7(1):32–43.
3. Istiqomah R, Paramita Y. Kejadian Kehamilan Resiko Tinggi Dengan “4 Terlalu” Di Poskesdes Harapan Kita Desa Angsanah Kecamatan Palengaan Kab. Pamekasan. Satuan Bakti Bidan Untuk Negeri ( SAKTI BIDADARI ). 2020;3(2):1–6.
4. Suciati R, Wiyoko PF. Hubungan Paritas Dengan Kejadian Hipertensi Pada Kehamilan. Borneo Student Research. 2022;4(1):9–15.
5. Susanti NMD, Utama RP. Status Paritas Dengan Tingkat Kecemasan Pada Ibu Pre Operasi Sectio Caesarea. Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada. 2022 Dec 1;11(2):297–307.
6. Chami HW, Gueye M, Ndiaye MD, Wade M, Diouf A, Diakhate A, et al. Relation Between Obstetric Outcome And Parity. Open J Obstet Gynecol. 2019;09(06):894–903.
7. Naeh A, Hallak M, Gabbay-Benziv R. Parity And Interval From Previous Delivery-Influence On Perinatal Outcome In Advanced Maternal Age Parturients. J Clin Med. 2021 Feb 1;10(3):1–8.
8. Koullali B, Van Zijl MD, Kazemier BM, Oudijk MA, Mol BWJ, Pajkrt E, et al. The Association Between Parity And Spontaneous Preterm Birth: A Population Based Study. BMC Pregnancy Childbirth. 2020 Apr 21;20(1).
9. Ertiana D, Urrahmah S. Usia Dan Paritas Ibu Dengan Insidence Dan Derajat Bayi Baru Lahir (BBLR). EMBRIO: Jurnal Kebidanan. 2020;12(2):66–78.
10. Loisza A. Faktor – Faktor Yang Berhubungan Dengan Tingginya Kehamilan Risiko Tinggi Di Puskesmas Puter. Jurnal Kesehatan Rajawali. 2020 Nov;10(1):1–10.
11. Heriani, Camelia R. Hubungan Umur Dan Paritas Ibu Dengan Kejadian Berat Badan Lahir Rendah. Babul Ilmi_Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan [Internet]. 2022;14(1):116–22. Available from: https://jurnal.stikes-aisyiyah-palembang.ac.id/index.php/Kep/article/view/
12. Londero AP, Rossetti E, Pittini C, Cagnacci A, Driul L. Maternal Age And The Risk Of Adverse Pregnancy Outcomes: A Retrospective Cohort Study. BMC Pregnancy Childbirth. 2019 Jul 23;19(261):1–10.
13. Lin L, Lu C, Chen W, Li C, Guo VY. Parity And The Risks Of Adverse Birth Outcomes: A Retrospective Study Among Chinese. BMC Pregnancy Childbirth. 2021 Dec 1;21(257):1–11.
14. Zaly NW, Raharja MB. Faktor Determinan Jarak Kelahiran Berdasarkan Data SDKI 2017. Prosiding Forum Ilmiah Tahunan IAKMI (Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia) [Internet]. 2020;1–8. Available from: http://jurnal.iakmi.id/index.php/FITIAKMI
15. Sary NM. Hubungan Antara Pendidikan Ibu, Umur Ibu, Dan Jumlah Anak Sekarang Dengan Jumlah Anak Yang Diinginkan Di Indonesia (Analisis Hasil SDKI 2012). JPP (Jurnal Kesehatan Poltekkes Palembang). 2018;1(13).
16. Suwandi M, Trihandini I. Hubungan Status Ekonomi Dengan Jumlah Anak Lahir Hidup Pada Wanita Kelompok Usia Kurang dari 45 Tahun Dan Kelompok Usia 45-49 Tahun Kawin (Analisis Data SDKI 2017). Bikfokes. 2022;3(1):50–61.
17. Susilowati YA, Nova F, Saptiningsih M, Cecilia C. Determinan Faktor Paritas Di Desa Kota Batu Kecamatan Ciomas Kota Bogor. Edu Dharma Journal: Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat [Internet]. 2023;07(01):75–84. Available from: http://openjournal.wdh.ac.id/index.php/edudharma
18. Jalovaara M, Andersson L, Miettinen A. Parity Disparity: Educational Differences In Nordic Fertility Across Parities And Number Of Reproductive Partners. Population Studies: A Journal Of Demography. 2022;76(1):119–36.
19. Mihretie GN, Yenealem Beyene F, Getnet Kassa B, Degu Ayele A, Muche Liyeh T, Minuye Birihane B. Determinants Of Short Birth Interval Among Women In South Gondar, Ethiopia: Community-Based Unmatched Case-Control Study. Archives of Public Health. 2021 Dec 1;79(47):1–10.
20. Dehesh T, Malekmohammadi N, Dehesh P. Associated Factors Of First Birth Interval Among Women In Reproductive Age, Addressing Maternal And Child Health. Reprod Health. 2022 Dec 1;19(28):1–7.
21. Faruk A, Cahyono ES, Eliyati N. Fitting The First Birth Interval In Indonesia Using Weibull Proportional Hazards Model. CAUCHY: Jurnal Matematika Murni dan Aplikasi. 2018 May 21;5(2):55–63.