Primary Care Transformation Through Posyandu Cadres In The Management And Prevention Of Stunting In Toliang Village
Abstract
ABSTRAK Pendahuluan : Posyandu merupakan salah satu pranata sosial yang berperan dalam pendekatan partisipasi masyarakat di bidang kesehatan. Posyandu adalah sarana pelayanan kesehatan primer yang paling dekat dan mudah diakses oleh masyarakat. Posyandu dikelola oleh kader posyandu yang telah mendapatkan pelatihan dari puskesmas. Tugas kader posyandu salah satunya yaitu menjadi sumber informasi utama tentang kesehatan dan gizi terutama pada saat pelaksanaan Posyandu. Sasaran posyandu adalah bayi, balita, ibu hamil, ibu menyusui dan Pasangan Usia Subur (PUS). Tujuan Terlaksananya Transformasi Layanan Primer Melalui Kader Posyandu Dalam Penangganan Dan Pencegahan Stunting Desa Toliang. Metode Pelatihan tentang Transformasi Layanan Prima pada Kader Posyandu dalam meningkatkan kapasitas dalam penanganan dan pencegehan stunting . Data hasil tes baik pre dan post tes di analisis dalam bentuk deskriptif presentase. Selanjutnya data dianalisis statistic untuk melihat perbedaan pre post menggunakan Uji Parametrik (Paried T Test). Hasil menunjukan bahwa terdapat pengaruh pelatihan dan terhadap pengetahuan kader dalam pelatihan pencegahan dan penanganan stunting hal ini dapat dilihat pada nilai p < 0,05 yang artinya ada peningkatan rata-rata skor pengetahuan yang signifikan sesudah mengikuti pelatihan. Kesimpulan Melalui kegiatan ini, secara umum hasil menunjukan pengetahuan dan motivasi para kader mengalami peningkatan meskipun pengetahuan kader lebih meningkat dibandingkan tingkat motivasi kader kesehatan setelah diberikan pelatihan tentang upaya pencegahan stunting pada balita.
Kata Kunci : Transformasi Kesehatan, Stunting, Kader Posyandu
ABSTRACT Introduction: Posyandu is one of the social institutions that play a role in the approach to community participation in the health sector. Posyandu is a primary health care facility that is closest and easily accessible to the community. Posyandu is managed by posyandu cadres who have received training from the health centre . One of the duties of posyandu cadres is to be the main source of information about health and nutrition, especially during the implementation of Posyandu. The targets of posyandu are infants, toddlers, pregnant women, breastfeeding mothers and couples of childbearing age (PUS). Objectives Implementation of Primary Service Transformation through Posyandu Cadres in Subscription and Stunting Prevention in Toliang Village. Methods Training on Transformation of Primary Services to Posyandu Cadres in increasing capacity in handling and preventing stunting. Data from both pre and post tests were analysed in descriptive percentage form. Furthermore, the data was analysed statistically to see pre post differences using the Parametric Test (Paried T Test). The results show that there is an effect of training and on the knowledge of cadres in stunting prevention and handling training, this can be seen in the p value <0.05, which means that there is a significant increase in the average knowledge score after attending the training. Conclusion Through this activity, in general the results show that the knowledge and motivation of cadres have increased even though the knowledge of cadres is more improved than the level of motivation of health cadres after being given training on efforts to prevent stunting in toddlers.
Keywords: Health Transformation, Stunting, Posyandu Cadres
References
2. Kementerian Kesehatan RI. Panduan Orientasi Kader Posyandu. Direktorat Promosi Kesehat dan Pemberdaya Masy Kementrerian Kesehat RI. 2019;1–78.
3. Utami NH, Mubasyiroh R. Keragaman Makanan Dan Hubungannya Dengan Status Gizi Balita: Analisis Survei Konsumsi Makanan Individu (Skmi). Gizi Indones. 2020;43(1):37.
4. R.I. KK. Kurikulum dan Modul Pelatihan Kader Posyandu. Vol. 17, Medical Record. 2012. 158–166 p.
5. Tunggal T, Setiawati E, Heryanti A. Revitalisasi Posyandu dan Pelatihan Kader Tentang Pelaksanaan Kegiatan Posyandu Sistem 5 Meja. J Bakti Untuk Negeri. 2021;1(2):90–7.
6. Putra GTB, Yuliatni PCD. Gambaran Pengetahuan Dan Kinerja Kader Posyandu Di Wilayah Kerja Upt Puskesmas Mengwi I Kabupaten Badung Pada Bulan Juli- Agustus 2015. E-Jurnal Med Udayana. 2016;5(10):1–9.
7. Nurhidayah I, Hidayati NO, Nuraeni A. Revitalisasi Posyandu melalui Pemberdayaan Kader Kesehatan. Media Karya Kesehat. 2019;2(2):145–57.
8. Kemenkes RI. Pedoman Umum Pelayanan Posyandu. Vol. 5, Kementrian Kesehatan RI. 2017. 40–51 p.
9. Luthfa I. Revitalisasi Posyandu sebagai upaya peningkatan kesehatan anak dan balita di Posyandu Manggis Kelurahan Karang Roto Semarang. Indones J Community Serv. 2019;1(2):202.
10. Muntafiah A, Arjadi F, Santosa Q. Upgrading Kader Posyandu Balita melalui Edukasi dan Pelatihan sebagai Upaya Revitalisasi Posyandu Desa Linggasari Banyumas Binaan FK UNSOED Upgrading Posyandu Cadres through Education and Training as an Effort to Revitalize Posyandu in Linggasari Banyumas. 2023;8(1):105–13.
11. Marufah S, Listyaningsih E, Handayani S, Balgis B, Riyadi S, Setyoko A. Pelatihan Kader Posyandu Dan Posbindu Untuk Meningkatkan Performa Kader Di Wilayah Puskesmas Gondangrejo Kabupaten Karanganyar. Smart Soc Empower J. 2022;2(1):25.
12. Muntafiah A, Sari OP, Inayati NS, Santosa Q. Empowerment of Posyandu Cadres in Early Detection of Child Growth Problems: Optimization of KIA Books. J Pengabdi Kpd Masy (Indonesian J Community Engag. 2021;7(1):30.
13. Lince Amelia , Indah Dwi Rahayu , Dinarwulan Puspita DAP. Peningkatan Pengetahuan Dan Keterampilan Kader Melalui Pelatihan Tentang Praktik Dalam Pemberian Makan Pada Balita Dalam Upaya Pencegahan Dan Menurunkan Kejadian Stunting. J Abdimakes. 2023;3(1).
14. Darwis N, Fitriani, Ruslang. Pengaruh Pendampingan Terhadap Keterampilan Kader Posyandu Dalam Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak Usia 0-24 Bulan Di Desa Kajuara. J Pendidik dan Konseling. 2022;4:310–20.
15. Zuliyanti NI, Hidayati U. PengaruhUsia dan Insentif terhadap Kinerja Kader Posyandu di Kabupaten Purworejo. Indones J Midwifery. 2021;4(2):89.
16. Banowati L. Hubungan Karakteristik Kader dengan Kehadiran dalam Pengelolaan Posyandu (Correlation of Cadre Characteristics and Attendance in Posyandu Management). J Kesehat. 2020;9(2):1179–89.
17. Untari J. Hubungan Antara Karakteristik Ibu Dengan Pemberian ASI Eksklusif Di Wilayah Kerja Puskesmas Minggir Kabupaten Sleman. J Formil (Forum Ilmiah) KesMas Respati. 2017;2(1):17–23.
18. Handayani R, Nuryani S. Hubungan Karakteristik Dengan Kinerja Kader Posyandu Dalam Pemantauan Tumbuh Kembang Balita. J Bina Cipta Husada. 2022;18(1):151–64.
19. Pamungkas ADP, Hamid D, Prasetya A. Pengaruh Pendidikan dan Pengalaman Kerja Terhadap Kemampuan Kerja dan Kinerja Karyawan. J Adm Bisnis. 2020;43(1):96–103.
20. Isnaeni LMA, Hastuty M. Hubungan Lama Kerja dan Motivasi dengan Kinerja Kader Posyandu di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Sungai Pakning Bengkalis Tahun 2023. Sehat J Kesehat Terpadu. 2023;2(3):310–20.
21. Damayanti DF, Aprianti E, Fatonah O, Sulistiawati R. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Peran Kader Posyandu Dalam Upaya Pencegahan Stunting Di Wilayah Puskesmas Sungai Melayu Kabupaten Ketapang. J Kebidanan Khatulistiwa. 2022;8(1):8.
22. Pala A, Larasati E, Suwitri, Sri N. Maternal and Child Health Services in The Border Area of Indonesia-East Timor-Based on Community Empowerment. Prizren Soc Sci J. 2019;3(2):43–9.
23. Devy SR, Hakimi M, Prabandari YS, Mardikanto T, Rafsandjani D, Haryanto S. Partisipasi Semu Ibu Hamil di Posyandu. Kesmas Natl Public Heal J. 2013;7(10):460.
24. Susanto A. Peran Kader Posyandu Sebagai Agen Perubahan Perilaku Pada Ibu Hamil Dalam Upaya Menekan Angka Kematian Ibu dan Bayi. 2nd Semin Nas IPTEK Terap 2017. 2017;189–93.
25. Wahyuni S. Efektifitas Pendampingan Minum Tablet Tambah Darah (TTD) Oleh Kader Posyandu terhadap Peningkatan Kadar Hb Ibu Hamil di Puskesmas Kota Palangka Raya. J Surya Med. 2018;3(2):82–94.
26. Alfridsyah I, Miko A. Perbedaan Penggunaan Standar Baru Antropometri WHO-2006 terhadap Peningkatan Pengetahuan dan Penilaian Status Gizi pada Tenaga Gizi Pelaksana di Kota Banda Aceh Tahun 2009. Bul Penelit Sist Kesehat. 2013;16(2):143–53.
27. Ginna Megawati SW. Peningkatan Kapasitas Kader Posyandu Dalam Mendeteksi Dan Mencegah Stunting. J Abdi Masada. 2023;4(1):1–4.
28. Burstein Z, Cabezas C. The peruvian journal of experimental medicine and public health continues to serve the public health of Peru and Latin America. Rev Peru Med Exp Salud Publica. 2016;33(1):10–2.
29. Balcazar H, Lee Rosenthal E, Nell Brownstein J, Rush CH, Matos S, Hernandez L. Community health workers can be a public health force for change in the United States: Three actions for a new paradigm. Am J Public Health. 2011;101(12):2199–203.
30. Indrilia A, Efendi I, Safitri ME, Kesehatan Helvetia I, Sumarsono JK. Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Peran Aktif Kader Dalam Pelaksanaan Posyandu Di Kecamatan Simeulue Timur Kabupaten Simeulue. J Healthc Technol Med. 2021;7(2):2615–109.
31. Octavia PDN, Laraeni Y. Pengaruh Penyegaran Kader Terhadap Pengetahuan dan Keterampilan Dalam Melaksanakan Tugas Kader di Wilayah Kerja Puskesmas Karang Pule. J Gizi Prima. 2017;2(2):161–7.
32. Purnamasari H, Shaluhiyah Z, Kusumawati A. Pelatihan Kader Posyandu Sebagai Upaya Pencegahan Stunting Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Margadana Dan Puskesmas Tegal Selatan Kota Tegal. J Kesehat Masy. 2020;8(3):432–9.

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.