ENVITA : PANGAN FUNGSIONAL TINGGI PROTEIN DAN VITAMIN A PADA PASIEN PENDERITA KANKER
Formula enteral alternatif untuk pasien kanker
Abstract
Latar belakang: Diet tinggi energi dan tinggi protein merupakan diet yang memiliki kandungan energi dan protein lebih tinggi dibandingkan kebutuhan normal. Diet ini diberikan untuk mengatasi masalah akibat kekurangan energi dan protein karena kebutuhan yang meningkat dengan salah satu penyebab yaitu stres metabolik dan kanker.Wortel tidak hanya sumber vitamin A yang baik tetapi juga antioksidan yang baik untuk penderita kanker. Envita adalah formula enteral alternatif untuk pasien kanker. Mengandung tinggi protein dan vitamin A dengan pangan fungsional khusus berupa wortel. Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai gizi dan organoleptik envita sebagai alternatif formula enteral (susu bubuk). Desain: Penelitian studi kasus dengan 1 sampel untuk melihat mutu organileptik dan nilai gizi. Nilai gizi Envita dianalisis menggunakan 2 metode, uji proksimat dan perhitungan dengan Program Nutri Survey. Data akan dibahas secara deskriptif. Hasil: Berdasarkan uji proksimat, per takaran saji (55g) envita mengandung energi 167,8 kkal, protein 4,95 gram, lemak 1,38 gram, dan karbohidrat 31,9 gram. Sedangkan perhitungan dengan Program Nutri Survey, per takaran saji envita mengandung energi 214 kkal, protein 13,5 gram, lemak 3,8 gram, dan karbohidrat 30,9 gram. Kesimpulan: terdapat perbedaan nilai gizi antara 2 metode disebabkan oleh hilangnya nutrisi akibat pengolahan formula. Hasil uji organoleptik juga menunjukkan bahwa Envita memiliki nilai yang baik pada semua aspek sifat organoleptik meliputi rasa, warna, aroma, dan tekstur.
References
Kemenkes. (2018). Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas). Jakarta: Kemenkes RI.
Kemenkes. (2019). Permenkes Nomor 28 Tahun 2019 tentang Angka Kecukupan Gizi yang Dianjurkan untuk Masyarakat Indonesia. Jakarta: Kemenkes RI.
Kemenkes. (2020). Tabel Komposisi Pangan Indonesia. Jakarta: Kemenkes RI.
Lidiyawati, R., Dwijayanti, F., & Pradigdo, S. (2013). Mentel (Permen Wortel) Sebagai Solusi Penambah Vitamin A. 3(1), 12.
Lochs, H., Allison, S., Meier, R., Pirlich, M., Kondrup, J., Van den Berghe, G., & Pichard, C. J. C. n. (2006). Introductory to the ESPEN guidelines on enteral nutrition: terminology, definitions and general topics. 25(2), 180-186.
Lubis, E. (2019). Panduan Praktis Budi Daya dan Manfaat Wortel.
Palupi, N., Zakaria, F., Prangdimurti, E. J. M. e.-L. E., Departemen Ilmu, & Pangan-Fateta-IPB, T. (2007). Pengaruh Pengolahan Terhadap Nilai Gizi Pangan. 1-14.
Pamungkas, P., Bahar, A., Nurlaela, L., & M, M. G. (2021). Keunggulan Pemambahan Wortel (Daucus Carota L.) pada Beberapa Kue Tradisional di Indonesia. Jurnal Tata Boga Vol. 10 no 3, 511-518.
PERSAGI, A. (2019). Penuntun Diet dan Terapi Gizi Edisi 4.
Sefrina, L. R., Briawan, D., Sinaga, T., & Permaesih, D. J. J. G. d. P. (2017). Estimasi Asupan Karotenoid pada Usia Dewasa di Indonesia. 12(1), 1-8.
Suparjo. (2010). Analisis Bahan Pakan Secara Kimiawi. Jambi: Laboratorium Makanan Fakultas Peternakan Universitas Jambi.
Suryono, C., Ningrum, L., & Dewi, T. R. J. J. P. (2018). Uji Kesukaan dan Organoleptik Terhadap 5 Kemasan dan Produk Kepulauan Seribu secara deskriptif. 5(2), 95-106.
Syukri, D. (2021). Bagan Alir Analisis Proksimat Bahan Pangan (Volumetri dan Gravimetri). In. Padang: Andalas University Press.