PROMOSI KESEHATAN TERAPI NON FARMAKOLOGI KOMPRES HANGAT JAHE MERAH LANSIA GOUT ARTRITIS

  • Jane A. Kolompoy Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Manado
  • Grace L. Runtu Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Manado
  • Nurseha S Djaafar Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Manado
  • Herlina P Memah Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Manado
  • Ellen Pesak Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Manado, Indonesia
Keywords: Kompres jahe Merah, Lanjut usia, Gout Arthritis

Abstract

Prevalensi penyakit tidak menular penderita Gout Artritis yang paling tinggi yaitu di Bali yang mencapai 19,3%. Di Sulawesi Utara juga merupakan salah satu prevalensi tertinggi penderita gout artritis yaitu mencapai 10,3%. (Riskesdas 2018). Timbulnya penyakit tidak menular seperti radang sendi, diabetes militus, stroke, serta hipertensi disebabkan oleh bertambahnya usia seseorang. Terapi  non farmakologis yaitu salah satu tindakan keperawatan  untuk  mengurangi rasa nyeri. Pemberian kompres hangat jahe merah pada lansia dengan gout arthritis, sehingga perlu di promosikan pada masyarakat manfaat penggunaan terapi tersebut.

Tujuan :Menganalisis Literatur review Kompres Hangat Jahe Merah Pada Lansia Dengan Gout Arthritis  Metode : Jenis penelitian yang digunakan adalah literature review yang dilakukan di satu database berbasis nasional dan internasional yaitu Google Scholar (6 artikel). Berdasarkan ketentuan inklusi dan eksklusi, penulis mendapatkan sampel 6 artikel yang digunakan untuk literature review ini. Hasil : Dari hasil-hasil penelitian yang di review,adanya pengaruh pemberian terapi kompres hangat jahe merah pada lansia dengan gout arthritis. Kesimpulan : Berdasarkan hasil review artikel ini, kompres hangat menggunakan jahe merah yang dilakukan 15-20 menit setiap hari selama 1-2 minggu dapat menurunkan tingkat nyeri pada lansia dengan gout arthritis.

Published
2022-07-06