HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN KEJADIAN OBESITAS PADA SISWA SMP DI KOTA TOMOHON
Abstract
Obesitas merupakan kondisi ketidaknormalan atau akumulasi lemak berlebih yang tertumpuk di tubuh. Penentuan obesitas pada anak usia 5 sampai 18 tahun menggunakan standar Indeks Massa Tubuh (IMT) per usia, dengan kategori obesitas jika hasilnya diperoleh ≥2 SD. Hasil Riskesdas 2013, secara nasional prevalensi obesitas adalah 8,8% dan Sulawesi Utara menempati urutan pertama dengan prevalensi sebesar 24,0%. Hasil pengukuran IMT pada siswa kelas tiga SMP di Kota Tomohon tahun 2017, didapati kasus obesitas memiliki prevalensi 11,0% (98 siswa). Dari 98 orang siswa, maka diperoleh jumlah yang menjalani proses penapisan sebanyak 79 orang siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan aktivitas fisik dengan kejadian obesitas pada siswa smp di Kota Tomohon. Penelitian ini adalah penelitian observasional analitik dengan rancangan “case control”, dari 22 SMP diambil 16 SMP di Kota Tomohon. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 79 siswa untuk kelompok kasus dan 237 siswa untuk kelompok kontrol. Cara pengambilan sampel menggunakan teknik Cluster Random Sampling. Hasil penelitian ditemukan aktivitas fisik berhubungan dengan kejadian obesitas pada siswa SMP di Kota Tomohon dengan nilai OR= 5,180. Disarankan ada kerjasama yang baik antara pihak sekolah, orang tua siswa, dan Dinas Kesehatan dalam usaha pencegahan obesitas pada siswa, diantaranya meningkatkan aktivitas fisik. Dinas Pendidikan disarankan mengkaji kembali kurikulum, untuk mendukung program pemerintah dalam bidang kesehatan. Peneliti selanjutnya yang tertarik dengan penelitian serupa dapat melakukan penelitian terhadap faktor risiko lain, misalnya faktor keturunan, kebiasaan mengkonsumsi daging dan faktor sosial ekonomi.